Minyak goreng merupakan proses akhir dari penyulingan crude oil palm (minyak kelapa sawit). Warna minyak yang sebenarnya adalah merah kekuning-kuningan. Hal ini menandakan tingginya kandungan karotenoid yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia.
Dengan perkembangan teknologi, peneliti dapat menghilangkan komponen pengotornya tanpa melakukan proses bleaching (penjernihan) sehingga diperoleh minyak sawit merah (Red Palm Oil / RPO) yang kaya beta karoten dan vitamin E.
Dari segi kesehatan RPO memang lebih baik dari minyak goreng yang beredar, namun kurang cocok untuk penggorengan dengan suhu yang tinggi karena dapat merusak kandungan beta karoten. Dan juga warna RPO dapat mempengaruhi warna makanan sehingga jarang yang menggunakannya.
RPO bisa dimanfaatkan untuk menumis, minyak salad, minuman elmusi, mayonnaise, margarine, mi instan dan olahan lain yang tidak terpapar suhu yang tinggi atau waktu kontak panas yang tidak terlalu lama.
Berbeda dengan di Indonesia yang masih awam dengan penggunaan RPO, banyak negara lain yang sudah mengonsumsi produk tersebut. Penduduk Nigeria telah terbiasa mengonsumsi minyak goreng kemerah-merahan dan agak pahit karena menyadari kandungan beta karotennya yang tinggi. Sementara itu, produk RPO sudah banyak dijual di Malaysia bukan sebagai minyak goreng, tetapi sebagai bumbu penyedap makanan yang menyehatkan.
Baca Juga : Euro 4, Mengejar Ketertinggalan Dengan Negara Lain.